Jumat, 24 Februari 2012

Tips Marah dengan Anggun

Sekolah kepribadian mengajarkan "bagaimana marah dengan anggun" supaya kemarahan menghasilkan sesuatu yang positif, bukannya yang menghancurkan segalanya.

Berikut tips marah dengan anggun :

1. Tidak apa-apa
Terlanjur diajarkan bahwa marah itu salah. Kini, mulailah untuk mengatakan "Saya sangat marah atas perkataan atau perbuatanmu".

2. Berhitung
Berhitunglah sampai ... 10, 200, klau perlu 3.000, sehingga kita tidak perlu meledak dan akhirnya menyesali kemarahan itu. Kepada orang yang membuat kita marah, kita bisa mengatakan, "Saya sangat marah kepadamu, dan saya ingin membicarakannya denganmu, namun saya harus menenangkan diri dulu."
Orang tersebut tahu kalau kita marah, dan kita sudah memberi tanda kepadanya bahwa kita tidak ingin mengacaukan hubungan dengannya.

3. Salurkan
Kemarahan akan menghancurkan kemampuan untuk berpikir rasional. Karena itu, lebih baik menyingkir dari situasi dan tempat yang membuat kita marah dan kita bisa menyalurkan dengan kegiatan yang lain. Pergi ke pusat kebugaran, berlatih aerobik, beres-beres rumah, menulis hal yang membuat kita marah (namun gak usah dikirim!), bisa menjadi pilihannya.

Begitu kita merasa lebih tenang, kita bisa berpikir jernih. Di samping itu, mungkin saja kita cuma sedang stres atau tegang sehingga kemarahan kita itu sebenarnya berlebihan untuk masalah yang sepele. Dengan cara ini, kita tak perlu menjadi "monster" di hadapan orang lain.

4. Cari telinga
Maksudnya, kita bisa cari teman untuk curhat. Ini akan bisa membuat kita menjadi lebih baik.setelah kita mengeluarkan uneg-uneg tersebut. Dengan dukungan teman, bisa jadi kita mendapat masukan bahwa kemarahan kita tidak beralasan, bisa jadi hanya salah paham belaka!

5. Mencari akar masalah
Kalau kita mendekati orang yang membuat kita marah, katakan saja, "Kita punya masalah yang membuat saya sangat tidak senang. Apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasinyav?"

6. Bicara baik-baik
Ketika kita sudah siap untuk membicarakan kemarahan kita, jaga suara kita agar tegas dan seperti bicara biasa dan gunakan bahasa "saya". Katakan bagaimana perasaan kita dan mengapa kita merasa demikian.

7. Periksa diri
Apakah kita selalu marah-marah dan kesal? Ada orang yang merasa dirinya kena "penyakit" marah yang kronis. Mungkin ini berkaitan dengan pengalaman masa lalu, seseorang yang mengingatkan kita pada ibu yang selalu marah-marah saat kita kecil. Kadang kita merasa dicurangi oleh kehidupan.
Setiap kali kita marah, mintalah orang yang bisa dipercaya untuk memberikan penilaian. Mungkin ternyata kita selalu meledak untuk hal-hal yang tidak penting, bahkan tidak relevan. Kalau demikian, sudah saatnya ita berkonsultasi dengan ahli jiwa! Takutnya, tahu-tahu kita menderita kelainan jiwa! Wah, gaswat juga !!



0 komentar:

Posting Komentar